Thursday, September 19, 2013

5 Pakaian Bersejarah Perempuan di Eropa

Para peneliti pakaian Eropa dikejutkan dengan penemuan garmen yang ditemukan di sebuah kastil di Austria. Temuan tersebut berupa pakaian dalam perempuan yang diduga berasal dari abad ke-15, padahal saat itu garmen pakaian dalam perempuan belum menjadi lahan bisnis. Desain pakaian dalam dan aksesoris perempuan Eropa sangat menarik untuk dicermati, mulai dari yang rumit hingga sederhana. Berikut 5 pakaian bersejarah peremupuan di Eropa:

1. Pantalets Terbuka
http://mentalfloss.com/sites/default/files/styles/insert_main_image/public/pantalets.jpg
Pantalets terbuka merupakan pakaian dalam yang marak digunakan oleh perempuan Eropa. Dalam sejarahnya terdapat beberapa model pantalets atau pakaian dalam yang panjang mulai dari pinggang hingga lutut. Pantalets merupakan pakaian dalam perempuan yang dianggap lebih sederhana, sehat dan higienis. Pantalets bahkan menjaga kebutuhan kulit akan oksigen, sehingga pemakainya tidak merasa panas dan gundah akan keringat. Pada perkembangannya di abad ke-19 pantalets dilengkapi dengan kancing, sehingga penggunanya bisa memakai secara terbuka atau tertutup.

2. Panniers
Dalam dunia fesyen selain keindahan rancangan, nilai kegunaanya pakaian pun sangat diperhatikan. Meskipun terlihat rumit, namun tidak boleh menyulitkan para pemakainya untuk memakai dan menggunakannya. Kedua hal tersebut terbukti dalam pakaian dalam perempuan Eropa, seperti panniers salah satunya. Panniers berasal dari bahasa Perancis paniers, yang artinya keranjang. Pemakaian panniers popular di zaman Marie Antoinette, yakni di abad ke-18.
Penggunaan panniers membuat nyaman kedua kaki perempuan, bentuknya melingkar menjaga jarak antara kaki dengan kain sehingga tidak mudah terkena keringat. Pannier banyak digunakan oleh para perempuan dari kalangan menengat atas hingga kaya di Eropa.

3. Dimity Pocket
Dimity pocket merupakan kelengkapan pakaian perempuan berupa saku yang marak digunakan di tahun 1800’an. Saku Dimity berfungsi seperti layaknya tas, untuk menyimpan kunci, perhiasan dan kosmetika. Perbedaanya dengan tas perempuan, dimiti diletakan di balik rok sebagai saku rahasia.

4. Cage Crinoline
Seperti panniers, Cage Crinoline merupakan keranjang menyerupai kurungan yang ditempelkankan pada rok perempuan. Cage Crinoline merupakan bagian dari sejarah pakai perempuan Eropa, berdasarkan keterangan sejarah crinoline sudah ada sejak tahun 1800’an (Era Ratu Victoria). Cage crinoline terbuat dari batangan besi yang disusun melingkar membentuk seperti kurung hewan yang mengerucut. Dengan menggunakan crinoline pergerakan perempuan menjadi lebih bebas sekaligus menyulitkan mereka untuk merasa nyaman ketika duduk.

5. The Bustle
Jika perempuan Jepang memasangkan bantal pada bagian punggung kimononya, maka perempuan Eropa memiliki bustle untuk membuat bagian belakang mereka tampak besar. Penggunaan cage crinoline dan panniers mulai ditinggalkan oleh perempuan Eropa sekitar abad ke-19, dan mereka beralih ke bustle untuk tampil anggun sekaligus seksi. Fungsi bustle selain untuk mengencangkan bagian pinggang juga memudahkan pemakainya untuk duduk.